BENDERA ITU AKHIRNYA DITURUNKAN
23 Juni 2012
Akhirnya
datang juga hari yang paling ditakuti bagi seluruh penggemar Westlife di
seluruh dunia. Hari di mana konser terakhir Westlife digelar dan menjadi hari
terakhir bendera besar Westlife berkibar tinggi selama 14 tahun. Tanggal 17
Oktober 2011 mungkin menjadi hari yang paling dibenci oleh para westlifer, saat
Kian Egan, Shane Filan, Mark Feehily dan Nicky Byrne, mengumumkan secara resmi
pembubaran Westlife untuk selamanya, dan tidak akan ada Reuni Tour, terlebih masa
rehat sementara seperti yang mereka lakukan pada tahun Januari 2008 hingga July
2009. Yap, mereka berempat sepakat Yap akhirnya mereka memutuskan untuk
menyudahi kejayaan mereka sebagai grup boyband terbesar di dunia, dan yang
masih tetap berdiri tegak penuh kejaayaan dari era 2000-an. Keputusan yang
mungkin untuk mereka pun sangat berat dilakukan, tapi tentunya keputusan ini
sudah mereka pertimbangkan masak-masak dan menjadi pilihan terbaik untuk mereka
berempat.
Tidak
ada permasalahan pribadi di antara keempatnya yang melatar-belakangi keputusan
ini, dan hanyalah mereka sudah merasa cukup mengusung bendera Westlife selama
13 tahun ini, dan mereka harus melanjutkan kehidupan mereka di luar Westlife.
Mereka ingin merasakan pola hidup yang selama 14 tahun ini terpola pasti dengan
rekaman album, promo tour dan konser panjang berbulan-bulan, hingga tak
memiliki banyak waktu untuk keluarga mereka masing-masing. Semua harus mereka
sudahi, untuk kebahagiaan mereka. Dan mereka mengakhiri 14 tahun perjalanan kariri
music mereka dengan Konser “FareWell” dengan spektakuler selama 2 hari 22-23
Juni 2012 di Cork park Dublin dengan menyedot sekitar 83 ribu fans dari seluruh dunia yang
datang untuk melihat konser terakhir mereka. Fans menangis, histeris, meratapi,
berharap ini hanya mimpi buruk dan tak benar terjadi, Westlife tidak jadi
bubar, dan belum ada ‘Farewell tour’- tidak sekarang. Tapi inilah yang terjadi,
Kian, Shane, Mark dan Nicky telah menurunkan bendera tersebut dan disimpan
baik-baik di dalam kotak pusaka mereka yang tersimpan di lubuk terdalam hati
mereka berempat dan tentu para Westlifer di seluruh dunia.
Aku ? Aku satu dari para Westlifer itu yang cukup
menerima keputusan mereka karena aku telah merasakan hidup bersama mereka selama
13 tahun lamanya, and we grew up together. Mungkin tidak benar-benar hidup
bersama mereka, tapi aku hidup dalam dunia mereka. Tahun 2000-2005 menjadi
tahun terindahku sebagai salah satu penggemar mereka. Sempat mendapat cemooh,
karena hingga umurku sekarang ini dan bertahun-tahun lamanya, masih tetap
menyukai Westlife yang notabene hanya sebuah grup boyband. Tapi aku tak peduli.
Westlife lah yang mengajarkan untuk berimaginasi secara liar dan sehat dalam
mengembangkan hobiku menulis. Westlifelah yang membuatku mampu membuat Tiga
Novel Westlife yang kuberi judul Rose Trilogy, yang bercerita tentang Kian
sebagai pemeran utamanya dan empat lainnya sebagai tokoh pendukung. Awal mula
yang berawal dari sebuah mimpi bersama Kian, mmebuatku tak dapat berhenti untuk
menulis kelanjutan-kelanjutan cerita tersebut hingga membuahkan sebuah trilogy, trilogy yang kubuat dalam
waktu tiga tahun lamanya 2001-2004 . Kucurahkan semuanya dalam menulis Trilogy,
rasa suka dan hasratkku pada Kian Egan, dan rasa kagum-kagumku pada mereka
berlima.
Tapi kalau boleh jujur awalnya aku sangat membenci
Westlife di awal kemunculan mereka. Menganggap sebagai biang kegoyahan Boyzone
(boyband cinta pertamaku) yang dimanageri Louis Walsh karena terlalu sibuk dengan ‘mainan baru’ dan di
co-manageri oleh Ronan Keating hingga melupakan kawannya di Boyzone. Tapi semua
berubah saat mereka datang ke Indonesia tahun 1999 dan muncul di majalah gadis,
dan mataku terpaku pada sosok Kian Egan. Pirang, imut, cakep, charming, bikin
jedag-jedug hati ini kalau liat wajah dia. Dan sejak itu tak kupalingkan
wajahku darinya, untuk anggota lainnya, its
just Kian only. Kuikuti semua tentang mereka dan mulai tergila-gila pada
mereka, bahkan hampir merusak EBTANAS SMA-ku saat mereka datang lagi ke
Indonesia tahun berikutnya dan melakukan konser East Asia Tour tepat sehari sebelum aku EBTANAS
– BAGUS!!! Right timing, Kee. ! Tapi tak kupedulikan dengan nilah yang jauh
dari kata memuaskan yang penting bisa masuk Universitas Negeri, sudah cukup
untukku, dan maju terus menggilai dan mencintai Westlife .
14
tahun bukanlah waktu yang sebentar untukku mengikuti perjalanan karir mereka,
dan 14 tahun adalah waktu yang sama sekali tidak mereka bayangkan sebelumnya
dengan melihat grup-grup boyband yang seumur mereka satu-persatu bertumbangan
di tahun ketiga dan kelima mereka. Mereka cukup bersyukur mampu membawa
Westlife tetap solid dan kuat hingga 14 tahun lamanya.
Kini bendera itu telah diturunkan. Tidak ada Westlife
lagi, tapi tetap bendera itu akan terus berkibar di hatiku dan di hati semua
penggemar Westlife di dunia, karena apa, karena tidak ada yang bisa mengalahkan
Westlife, tidak dengan boyband boyband baru yang mungkin akan bermunculan lagi.
NO ONE CAN BEAT WESTLIFE . VIVA LA WESTLIFE !!!!
setuju, dan gak ada band, penyanyi ataupun grup band *setahuku* yang HAMPIR setiap tahun MELUNCURKAN ALBUM !!!
ReplyDeletedan setiap KONSERNYA selalu dibuat DVD.a !!!
THEY R MORE THAN JUST AN ORDINARY BOYBAND, THEY ARE A LEGEND !!